Senin, 15 Desember 2008

Internet Murah

Internet Murah

Internet tidak diragukan lagi sudah mengisi kehidupan bisnis di Indonesia. Dengan sekali colaps, optic kena gempa, bisnis yang mengandalkan komunikasi via email kelimpungan. Semua ISP sibuk mencari dan membeli jalur alternatif yang lebih lelet - satelit. Hal yang paling mengganjal adalah harga jasa koneksi internet yang masih mahal dibanding dengan negara lain. Kapan koneksi internet bisa murah di Indonesia?Detikinet juga beberapa kali menurunkan laporan khusus tentang murahnya internet di beberapa negara lain. Berikut ini cuplikan tarif internet dari detikinet.com.
Broadband Murah= US$ 26/BulanUntuk kecepatan 512/256 kbps tarif yang dikenakan operator adalah US$ 40 per bulan, sedangkan untuk 1 Mbps/512 Kbps S$ 50, dan 2 Mbps/640 Kbps hanya US$ 68 per bulan. Murahnya tarif ini menyebabkan pengguna internet di Vietnam tumbuh pesat.
Internet Broadband Cukup Rp 215 Ribu per BulanCukup 22.000 Won per bulan, pengguna bisa menikmati koneksi internet berkapasitas 100 Mbps. Jika dirupiahkan, 22.000 Won kurang lebih Rp 215.000 (tepatnya Rp 213.238, dengan kurs 1 Won = Rp 9,69).
Sempet dapat kabar dari teman, bahwa broadband di RRC cukup bayar sekitar Rp. 500.000 untuk 1 tahun unlimited dengan downstream 512 kbps. Kalau yang ini perlu validasi ulang.
Sebenarnya pemerintah juga tidak berdiam diri. Pemerintah melalui Kominfo membuka peluang bagi investor untuk membuka jaringan kabel optik bawah laut langsung ke ujung backbone optik internet di Malaysia. Bahkan juga kemudian membuka peluang Palapa O2
Palapa Ring Dua tambah peminatProyek ini menargetkan pembangunan tujuh cincin serat optik yang akan meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua serta delapan jaringan penghubung (back haul).
Untuk kondisi saat ini, harga jasa koneksi internet di Indonesia memang dirasa cukup mahal. Sebagai contoh, untuk layanan broadband Speedy, Pelanggan personal dikenakan biaya Rp. 150.000 per bulan, harga di Bandung setelah discount 50%, dengan perbandingan upstream downstream : 64/384 kbps. Masalah lainnya limit bandwidth cuma 1 GB per bulan (hari gini dikasih jatah 1 GB/bulan?). Untuk dapat unlimited, harus merogoh kantong Rp. 1 juta per bulan (lagi-lagi discount 50%, selama masa promosi).
Provider lain, dengan melalui cable TV, mematok harga sekitar Rp. 550.000,- per bulan sudah termasuk pajak, dengan ratio bandwidth 64/128kbps. Memang kemudian ada beberapa provider menyediakan yang mungkin lebih murah melalui radio pita lebar. Sayang tidak diketahui kualitas dari koneksi internetnya. Apakah mereka memang menjanjikan cepat adalah benar-benar cepat. Kenyataannya, Speedy pada peak time di siang hari, tetep saja lelet.
Muncul generasi baru untuk internet mobile, seperti 3G Indosat. Layanan ini sementara cuma bisa dinikmati di Ibu kota saat ini. Lagi-lagi layanan ini belum murah. Walaupun mengandalkan kecepatan transfer sampai 2.6 Mega Bit per detik. Di situsnya dipasang harga Rp.10/kb. Jadi untuk 1 GB = Rp. 10juta?. Saya masih belum ngerti dengan “paket promo data” yang ditawarkan yang berharga Rp. 130.000,- + kelebihan Rp.0,5/kb. Kok bisa beda ya? Trus apa bedanya “high speed internet” dengan “paket promo data”?
Jadi kapan internet di Indonesia bisa murah
Jawabanya mungkin adalah : setelah koneksi langsung ke backbone direalisasikan dan Palapa O2 benar-benar direalisasikan. Nunggu berapa tahun ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar